SALAM HANGAT DARI KAMI

ANDA PENGINTIP BLOG yang ke-

Counter Powered by  RedCounter
Selamat datang dan berkunjung ke blognya MGMP MATEMATIKA KAB. KENDAL. Mari kita berbagi ilmu dan pengalaman sambil ngeblog. Lets we go!Blog. Sudah saatnya guru ngeblog.Terimakasih

SELAMAT BERKUNJUNG di blognya MGMP MATEMATIKA SMP KAB. KENDAL

=============================================
Blog sederhana ini sebagai rumah kami Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) MATEMATIKA SMP KABUPATEN KENDAL, sebagai wahana tukar pikiran, sharing ilmu, dan pengalaman.
=============================================
Kepada siapa saja boleh mengirimkan posting, namun terlebih dahulu silakan email kami ke :
mgmpmatsmpkendal@gmail.com

untuk konfirmasi lebih lanjut.
=============================================
Admin sementara :
WANDI, S.Pd
Guru Matematika SMP N 3 SINGOROJO KENDAL
wandirozaq@gmail.com atau wandi_krebet@yahoo.com
www.wandisukoharjo.wordpress.com
087832295009
=============================================

BLOG PUNYA

Foto saya
KENDAL, JAWA TENGAH, Indonesia
===================================================================== KETUA UMUM (2007-2011) : NURBUDITOMO, S.Pd (SMP N 2 KENDAL) Sekretariat : SMP N 2 Kendal Subrayon : Weleri Barat,Weleri Timur,Kendal Barat,Kendal Timur,Boja,Sukorejo =====================================================================

Minggu, 12 Oktober 2008

MENGHILANGKAN KESAN "MATEMATIKA ITU MENAKUTKAN"

Bagi sebagian siswa (SD-SMA), pelajaran matematika memang menjadi momok yang menakutkan. Bagaimana ini bisa terjadi?
Diantara penyebabnya adalah:
A. FAKTOR DARI DALAM DIRI SISWA
1. Kemampuan siswa tsb memang rendah, terutama kemampuan hitung operasi dasar matematika (+,x,:,-).
2. Tingkat penalaran siswa tsb masih rendah/belum (di)optimalkan.
3. Faktor makanan yang kurang bergizi.
4. Malas belajar, jarang belajar di rumah dan jarang mengikuti pelajaran.
5. Takut bertanya kpd guru (karena tidak siap, malu, dan takut duluan)
5,5. Mau belajar hanya jika ada tugas/PR.
6. No. 1-5 di atas menyebabkan motivasi anak untuk mempelajari matematika jadi rendah ("tidak ada selera"), melihat jadwalnya saja sudah takut, apalagi setelah gurunya masuk kelas, hatinya jadi gelisah, pikirannya mendua (1 di kelas, 1 di luar kelas), yang di luar kelas %-nya lebih besar.
B. FAKTOR GURU
1. Ada sebagian guru matematika yang ketika berada di kelas tampangnya cemberut, muka masam, gak enak dilihat siswa.
2. Terkadang guru membawa masalah dari luar ke dalam kelas, dan mencari "korban" terutama anak yang biasanya nakal dan kemampuannya rendah. Meskipun korbannya hanya satu anak, secara mental sudah menurunkan mental seluruh siswa, dan membuat kesan "buruk-galak". Jika hal ini dilakukan berkali-kali, maka siswa menjadi "sangat sebel-marah sendiri-tapi takut, dan hilanglah kesan baik siswa thd guru.
3. Sebagian guru suka marah, meskipun hanya karena hal sepele, atau karena anak tidak mampu mengerjakan soal yang diberikan.
4. Guru suka memaki, mengejek, atau memanggil dengan sebutan yang kurang baik dan menyinggung perasaan siswa. Terkadang marah jika ada siswa bertanya/sering bertanya.
5. Guru suka menerangkan di kelas dengan nada yang keras seperti sedang marah.
6. Guru tidak segera memberi sanjungan/pujian ketika anak berhasil menyelesaikan sesuatu/menjawab soal, tetapi begitu ada siswa yang tidak bisa, guru langsung memarahi/berkata dengan nada keras/kasar.
7. Guru jarang memberi hadiah (motivasi) baik berupa benda (sekalipun murah/kecil/sederhana)maupun verbal (ucapan untuk menyemangati).
7,5. Guru selalu berpendapat bahwa anak yang ramai, usil, dan membuat gaduh itu jelek, padahal tidak selalu demikiman.
8. Akibat dari no. 1-7 di atas, maka selera murid terhadap matematika menjadi down, sekalipun guru itu pandai. Sebenarnya banyak sekali kesalahan-kesalahan guru matematika di kelas, namun kiranya hal di atas sudah mewakili.
C. FAKTOR LINGKUNGAN
1. Sarana siswa (alat tulis) dan buku pegangan yang tidak dimilliki.
2. Kondisi keluarga yang kurang harmonis, termasuk motivasi orang tua/keluarga yang kurang.
3. Salah pergaulan.
4. Letak geografis rumah dan sekolah, dan aktivitas di luar sekolah yang kurang bermanfaat.
5. Dan masih banyak lagi.
BAGAIMANA MENJADI GURU MATEMATIKA AGAR DISUKAI MURID?
1. Guru ibarat penjual obat harus pandai-pandai "menarik perhatian" calon pembeli obat.
2. Guru merupakan "aktor/aktris" yang harus tampil sebaik mungkin di depan kelas agar penonton senang dan selalu menunggu aksinya, dalam film diibaratkan LAKONE.
3 . Guru ibarat pelawak, harus pandai membuat suasana penonton senantiasa tertawa sumringah, jika pelawak itu tidak tampil, maka penonton selalu menunggu-nunggu dan ingin sekali menyaksikan aksi kocaknya, tentunya dalam batas-batas kewajaran dan situasi yang sesuai.
4. Guru ibarat seorang ibu yang menggendong bayinya/anak kecil, kemanapun dan apa saja yang diminta, dimaui anak berusaha untuk memenuhinya. Mampu memahami keinginan anaknya, dan selalu menunjukkan rasa kasih sayangnya.
5. Jika ada siswa yang ramai, usil, dan suka membuat gaduh jangan dianggap anak itu nakal, anggap saja siswa tsb "kelebihan energi", tinggal gurunya pandai-pandailah mengarahkan ke hal yang fokus/baik, yaitu KBM-nya, misalkan dengan meminta seluruh siswa memperhatikan "oknum" siswa tsb, dia pasti akan malu sendiri.
6. JANGANLAH CEPAT MEMARAHI SISWAMU DARIPADA MEMUJINYA. Jadi cepat-cepatlah dan seringlah memuji siswamu, baik dia mampu atau belum mampu mengerjakan soal. Jika belum mampu mengerjakan soal, cobalah kasih pertanyaan bimbingan (pertanyaan yang mengarah ke jawaban), sehingga siswa tidak merasa malu meskipun dia tahu jika belum bisa, tetapi justru yang diharapkan siswa yan belum bisa itu adalah bimbingan guru, bukan marahnya. HINDARI MARAH.
7. Jika terpaksa harus marah, segera meminta ma'af dan menjelaskan alasannya kenapa guru harus marah agar siswa lebih memahaminya.
8. Kenali gaya/model masing-masing anak dan jangan menyamaratakan.
9. Cobalah sering memberi hadiah (baik itu verbal/pujian maupun nonverbal). Contoh nonverbal : menepuk pundak karena anak mampu menyelesaikan tugasnya.
10. Akan lebih bagus lagi guru sering memberi motivasi berupa benda meskipun kecil/murah harganya atau cash-money misalnya. Ini akan memotivasi anak dan meningkatkan antusias anak.
11. Berilah hadiah tertentu kepada siswa yang mendapatkan nilai paling bagus, atau sesuai target guru yang ditetapkan sebelumnya.
12. Jika ada anak yang "bodoh" cobalah didekati, diajak curhat.
13. Jangan melukai anggota badan siswa (ini prinsip), kecuali dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
14. Jika muridmu pendiam semua, gak ada yang mau bertanya, cobalah teori berikut ini :
a. Seluruh siswa diminta LATIHAN MENGACUNGKAN JARI BERKALI-KALI, ingat ini hanya latihan dan bukan bertanya.
b. Tunjuklah salah satu siswa "pendiam" itu dan diminta mencoba bertanya "sesuatu apa saja - tidak harus berkaitan dengan topik pelajarannya", nanti lama kelamaan dia akan berani bertanya dan terbiasa mengacungkan jari. Intinya adalah melatih keberanian siswa menanggapi sesuatu.
c. Pada latihan yang ketiga, cobalah tunjuk lagi seorang anak untuk menanyakan soal sesuai topik, jangan dimarahi atau diejek/dicemooh, termasuk teman kelasnya. Bagi yang nekad mengejek, tunjuk aja dia suruh bertanya.
d. Pada latihan ke-4, coba tanyakan kepada siswamu "Siapa yang ingin bertanya tentang pelajaran ini?" Jika tidak ada yang mengacungkan jari, cobalah guru menanyakan soal sesuai topik.
SELAMAT MENCOBA...
Apakah anda setuju dengan isi tulisan ini? Silakan beri komentar di sini.

1 komentar:

  1. setuju pakkkk..(maaf baru latihan pertama kali bilang setuju) salam wong berangasan

    BalasHapus

Kami menerima saran, masukan, dan nasehat, berupa:
1. Apa yang kurang dalam blog ini?
2. Apa yang kurang dalam MGMP Matematika SMP Kendal?
3. Saran/masukan dapat di layangkan langsung ke kolom komentar di bawah postingan (tulisan), atau lewat email kami : mgmpmatsmpkendal@gmail.com